My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

2012年12月5日星期三

Tahapan Perkenbangan

Tahapan Perkembangan Manusia

Perkembangan pada manusia diawali melalui proses pembuahan. Proses pembuahan yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah).

Inti sel sperma akan bergabung/melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan senantiasa membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan.

Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan :

1. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.

2. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang bahkan jari-jari tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.

3. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.

Bagaimana Janin Memperoleh Makanan?

Janin menerima semua zat hara dan oksigen dari pasokan darah ibunya. Tetapi, darah janin itu tak pernah langsung bercampur dengan darah ibunya. Janin membuat darah sendiri dan berhubungan dengan darah ibunya melalui plasenta. Plasenta menghubungkan dinding rahim ibu dengan tali pusar bayi. Maelalui plasenta inilah ibu dan janin mempertukarkan zat hara/makanan, gas-gas dan sisa buangan.

Masa Setelah kelahiran....

1. Masa Balita dan Anak-anak

Pernahkah kamu memerhatikan seorang bayi? Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum matang. Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang.

Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut.Organ- organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anak-anak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali organ reproduksi.

2. Masa remaja atau Puberitas
Masa puberitasas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.Pada masa inilah kamu berada sekarang.

Apakah kamu pernah memerhatikan perubahan fisik yang terjadi padamu saat ini?

Perubahan fisik yang terjadi Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki.

TEKNOLOGI REPRODUKSI


TEKNOLOGI REPRODUKSI, SOLUSI MASALAH-MASALAH REPRODUKSI  

            Dahulu, orang yang menunggu detik-detik  kelahiran anaknya selalu mempertanyakan jednis kelamin anaknya. Sekarang, dengan teknologi pencitraan Ultrasound, seseorang sudah mendapat cara bagaimana mengetahui jenis kelamin anaknya sebelum dilahirkan sehingga orang tua dapat mempersiapkan kelahiran anaknya dengan baik, meskipun teknologi ini belum akurat 100%. Bahkan sekarang ini, manusia sudah dapat melakukan analisis dini kelainan-kelainan yang terjadi pada janin sewaktu masih dalam kandungan.                                                                                               
Dengan teknologi Amniosintesis dan pengambilan sampel vilus korionik, manusia dapat mengambil sampel sel-sel janin dan cairan amnion. Kemudian, menganalisis sampel tersebut untuk menentukan kelainan-kelainan  yang terjadi pada janin, termasuk kelainan genetisnya. Dengan teknologi ini, manusia dapat mengetahui kelainan janin ketika masih dalam kandungan dan menentukan kelanjutan dari kehamilan tersebut (meskipun cara ini berhubungan dengan etika kedokteran). Paling tidak, dengan mengetahui kelainan yang terjadi pada janin, orang tua dapat menentukan persiapan-persiapan sedbelum anaknya lahir.
           
Bagi ibu yang menghadapi masalah infertilitas, misalnya karena tuba falopitersumbat, alternatif teknologi fertilisasi In Vitro atau bisa di kenal dengan bayi tabung, merupakan solusi yang terbaik. Dalam teknologi ini, seorang ibu hormon dan terjadi ovulasi dan sel telur (ovum) di ambil dari tuba falopi melalui proses pembedahan. Ovum kemudian di fertilisasi dengan sperma yang berasal dari suami dalam cawan petri. Setelah 2,5 hari, zigot akan berkembang menjadi embrio tahapan 8 sel, kemudian dimasukkan ke uterus dan di biarkan melakukan trasplantasi pada endometrium. Suksesnya implantasi dengan kehamilan ibu’ teknologi ini mempunyai tingkat keberhasilan yang besar dan suatu alternatif bagi pasangan yang menginginkan anak karena faktor halangan fertilisasi

.